Rindu
Kamu tau apa yang aku benci selain menunggu?
Kau tau apa yang aku rasa setelah perginya dirimu?
Atau apa yang detik ini menyesakkan hatiku?
Kau tau apa yang aku rasa setelah perginya dirimu?
Atau apa yang detik ini menyesakkan hatiku?
Jawabnya adalah rindu.
Aku benci merindu dirimu yang tak membalas rinduku.
Aku benci rindu sendirian.
Aku benci rindu sendirian.
Kenapa rindu ini selalu hadir yang bahkan diriku sendiri tak tau bagaimana harus menghentikannya.
Lalu bagaimana aku harus menyudahinya? Kemana aku harus mencari obatnya?
Lalu bagaimana aku harus menyudahinya? Kemana aku harus mencari obatnya?
Kamu tau? Rinduku bagai cuaca yang pasti akan menjelma tetesan hujan di ujung mata. Aku lemah bila bicara soal rindu. Karena benar kata dilan, rindu itu berat. Bahkan aku selalu menyerah bila ia datang.
Aku sangat merindumu malam ini. Sangat merindumu. Aku mau kamu untuk malam ini.
Aku rindu berbincang hingga larut malam.
Aku rindu kamu, rumahku yang dulu, tempat ternyaman di hidup ku. Tempat aku berpulang meskipun sejauh apa aku bermain.
Bahkan aku rindu hal kecil yang selalu kita lakukan. Atau pertengkaran kecil yang disebabkan bingung harus makan apa malam itu.
Aku rindu berbincang hingga larut malam.
Aku rindu kamu, rumahku yang dulu, tempat ternyaman di hidup ku. Tempat aku berpulang meskipun sejauh apa aku bermain.
Bahkan aku rindu hal kecil yang selalu kita lakukan. Atau pertengkaran kecil yang disebabkan bingung harus makan apa malam itu.
Sering terlintas di benakku apa cuma aku yang merindumu? Apa kau tak pernah sedetikpun merinduku? Ah jangan aku. Apa kau pernah mengingat kenangan yang bertahun kita ciptakan. Apa kamu merindukan kenangan itu?
apa kau pernah merasakan sesak nya rindu tanpa temu?
apa kau pernah merasakan sesak nya rindu tanpa temu?
Hei, aku mau kamu malam ini.
Aku ingin bertemu, ingin memelukmu lalu berkata bahwa aku rindu.
Tapi maaf aku tak mampu, karena aku sadar aku bukan lagi rindumu. Kamu bukan lagi penawar rinduku walaupun aku mau. Karena aku tau rindumu bukan lagi aku.
Aku ingin bertemu, ingin memelukmu lalu berkata bahwa aku rindu.
Tapi maaf aku tak mampu, karena aku sadar aku bukan lagi rindumu. Kamu bukan lagi penawar rinduku walaupun aku mau. Karena aku tau rindumu bukan lagi aku.
Walau rinduku sepekat mendung
Walau rinduku sederas hujan
Walau rinduku sepanjang malam
Namun, rinduku tak egois.
Jadi biarkan aku memendam rindu ini walau berat. Biarkan aku merasa sendiri meski sesak.
Walau rinduku sederas hujan
Walau rinduku sepanjang malam
Namun, rinduku tak egois.
Jadi biarkan aku memendam rindu ini walau berat. Biarkan aku merasa sendiri meski sesak.
Karena sebaik baiknya rindu adalah rindu yang terselip dalam doa
Komentar
Posting Komentar