Kamu patah hati terbaikku

Setelah bertemu kamu hari itu, rasanya seperti hidup kembali.
Seakan aku tak merasakan apapun, termasuk rasa sakit yang mengisi sebagian ruang hidupku

Kau bagaikan tetesan hujan yang turun digersangnya kehidupan.
Kau memberi kembali kehidupan kepada bunga yang hampir gugur.
Saat itu, aku sangat berterimakasih pada takdir yang mempertemukan aku dan kamu.

Semua berjalan sesuai dengan keinginan setiap insan, yaitu kebahagiaan.
Semua berjalan begitu indah, hingga kita lupa bahwa setiap cinta ada resikonya.
Kita tak pernah berpikir akan resiko itu.
Kita terlalu hanyut dalam kebahagiaan hingga kita lupa memikirkan dia peristiwa yang akan datang.

Dari awal mulai kisah ini kita tau bahwa suatu hari nanti kita akan berhenti, tak bisa selamanya seperti ini.
Tapi kita terlalu egois, kita menentang takdir.
Seberapa kuat kita bertahan, kita tak bisa menyatukan perbedaan itu.

Sampai saat ini aku tersadar bahwa aku telah mempertahankan cinta yang salah. Bahkan kini aku menyalahkan takdir yang mempertemukan aku dan kamu kala itu.

Ini bukan tentang perubahan rasaku terhadapmu, karena sampai kapanpun rasa itu tetap sama, cinta.
Sangat terlambat kita menyadarinya setelah berjuta kenangan tercipta, setelah puluhan buku yang kita baca dan sekian mimpi yang kita susun. bertahun tahun bukan waktu yang singkat, banyak kejadian didalamnya yang melekat erat.

Kenapa mencintaimu serumit ini?
Kenapa takdir tak lagi memihak kisah ini?

Mulai detik ini kita harus sama sama memulainya, melupakan kita.
Kini kita harus bangun dari mimpi yang telah kita rangkai dengan begitu indahnya. Kini semua harus dilupakan. Dan aku kembali menjadi bunga kering yang hampir mati. Aku terpaksa harus kehilangan hujanku, walau aku tak mau.

Lalu, harus sehebat apa aku melupakanmu? Butuh waktu berapa lama agar aku bisa melupa?
Karena bagiku melupakan seorang yang aku cintai, tak semudah seperti aku jatuh hati padamu.

Sekarang kita harus saling melupakan. Bukan lagi menentang takdir seperti dulu, namun menentang kata hati yang menginginkan kita tetap satu.

"Tuhan, berikan saya keikhlasan" selalu itu yang aku panjatkan di setiap pagi ku yang dingin.

Semoga luka yang kita ciptakan bersama cepat sembuh. Semoga nantinya aku ikhlas bila nanti kamu sudah melupakan aku dan menemukan bahagiamu yang baru.

Tolong jangan buat aku semakin lemah dengan kata rindumu, karena aku tak bisa  lebih kuat dari detik ini.

Biarkan cinta ini pergi.
Dan tetap menyisakan kerinduan yang abadi.
Tak ada yang seperti dirimu, mencintaiku dengan caramu.
Tak ada kisah yang bisa menggantikan cerita kita.
Walau tak ada lagi kata "kita", namun bahagiamu tetap menjadi bahagiaku:')

Yang harus kamu tau,
Kamu adalah dosa terindahku.
Dan kamu patah hati terbaik ku :')

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Potongan Puzzel

Kau hanya masa lalu

Puisi tiga pagi