TAK PERNAH BAIK BAIK SAJA

Aku tulis ini tepat setahun setelah hari itu.

Hai kekasih, masih ingatkah hari itu? Maaf harusnya kata kekasih tak boleh lagi hadir dalam setiap kalimat ku.
Aku tau kau pasti tak mengingatnya bahkan sedetik pun dari hari itu. Tapi maaf, tidak dengan aku.
Aku bukan seorang pelupa. Dan kau harus tau bahwa wanita adalah pengingat terbaik yang ada di semesta.

Hari ini tepat 3 tahun kita bersama seharusnya. Iya seharusnya. Keharusan yg telah sirna.
Semua hancur. Termasuk aku.
Kamu harus tau, semenjak hari itu, setahun yang lalu aku tak pernah baik baik saja.

Aku hancur.

Tapi mungkin kamu tak pernah menyadarinya. Karena di depanmu aku selalu terlihat bahagia, bahkan tertawa. Tanpa kamu tahu yang sebenarnya aku rasa

Aku lemah

Aku telah memaafkan. Namun tak pernah melupakan. Karena sebelumnya aku tak pernah merasakan kesakitan yang teramat. Teramat sakit seperti yang kau perbuat. Sakit yang tak pernah ada yang bisa mengobati, termasuk dirimu sendiri.

Maaf.

Mungkin kau berpikir aku terlalu kekanakan. Tapi memang itu yang aku rasakan. Disaat melihat matamu, mata yang dulu penuh cinta kini semua berubah. Disaat menatap matamu semua kebohongan itu seolah kembali mencabik hatiku, mengoyaknya tanpa jeda.
Aku benci menjadi diriku yang seperti ini. Yang tak bisa merelakan kesakitan yang bahkan telah berlalu.

Maafkan aku.
Mungkin kamu lelah mendengar semua keluhku, kekecewaan ku yang tak pernah usai. Tapi, kamu harus tau aku lebih lelah. Lelah mengendalikan kata hati yang menyuruhku cepat pergi. Lelah menentang semua orang untuk tetap bertahan.

Hingga akhirnya aku kalah. Aku menyerah. Setelah sekian lama mencoba bertahan namun gagal.

Aku pergi. Aku ingin menjemput bahagiaku yang bukan lagi kamu. Aku ingin mencari rumah baru yang tak pernah menghujaniku dengan air mata. Yang akan melindungiku dari semua bahaya yang tercipta.
Aku harus meninggalkan kamu, rumah yang dulu begitu sempurna. Namun sekarang telah rusak. Aku berusaha memperbaiki namun tak akan pernah sama lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Potongan Puzzel

Kau hanya masa lalu

Puisi tiga pagi