AKU YANG TERLUKA

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Dan aku percaya itu.
Begitupun dengan kita. Aku dan kamu.
Semua pasangan ingin memiliki akhir yang indah. Namun tidak dengan kita. Kita ingin, tapi tak bisa.

Kini hilang semua harapan. Yang ada hanya kenyataan yang menyesakkan. Yang tertinggal hanya kenangan yang perlahan berusaha aku lupakan.
Kamu tau? aku luka setiap mengingatnya. Aku ingin lupa. Aku telah berusaha, namun sia sia.

Aku tak habis pikir. Bagaimana bisa? Seorang kamu yang begitu menyayangi aku ternyata seorang pendusta. Kamu hancurkan semuanya dalam sekejap.
Hari itu aku seakan menjadi orang yang paling nestapa. Aku tak percaya kamu lakukan semuanya.
Masih berusaha meyakinkan diri bahwa hari itu hanya sebuah mimpi. Mimpi buruk yang akan membuat hatiku remuk.
Namun semuanya begitu nyata. Kamu mendua. Dan sejak hari itu kamu menjadi seorang pendusta . Bukan lagi seorang yang setia yang selalu mengagungkan nama cinta .

Aku tak pernah membayangkan sebelumnya. Bahwa diantara aku dan kamu, akan hadir dirinya. Seorang penggoda yang membuat hatiku teramat terluka. Harusnya kamu bisa menjaga hatimu kala itu. Kamu pernah bilang "kita harus menjaga hati dari ribuan orang diluar sana" tapi mungkin kamu lupa.
Kamu lengah. Hatimu Goyah.

Ini bukan seutuhnya salahmu. Mungkin juga salahku yang tak lagi memberi rasa senyaman dulu. Namun, apakah mendua menjadi pilihanmu?
Ini bukan seutuhnya salahmu. Tapi juga salahnya yang hadir disaat aku dan kamu sedang dihancurkan oleh ego kita. Dia menggoda, dan kamu tergoda.

Kau dan dia kejam. Kalian begitu keterlaluan. Bersenang senang di atas kekecewaan seorang perempuan yang sedang berjuang mempertahankan cintanya. Kalian penipu terbaik, bersandiwara seolah tak pernah terjadi apa apa.

Tapi tuhan begitu baiknya. Karena sepandai apapun kalian menutupi kebohongan, pasti akan ketahuan.
Untuk kamu, terimakasih telah mengajarkan aku tentang keikhlasan. Tentang kekuatan bertahan walau banyak yang menentang. Tentang melepaskan apa yang seharusnya dilepaskan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Potongan Puzzel

Kau hanya masa lalu

Puisi tiga pagi