Jangan takut
Ia tak suka berbicara tentang senja.
Ia tak suka berbicara mengenai pelangi yang hadir setelah hujan.
Ia tak suka berbicara tentang kupu kupu yang harus meninggalkan rumahnya demi menemukan kehidupan yang baru
Aku selalu bertanya mengapa ia tak suka dengan senja yang indah,?
Pelangi yang memberi warna setelah pekatnya mendung? Atau bahkan kupu kupu yang bisa terbang bebas dengan sayapnya yang anggun?
Aku tak suka senja yang indah namun hanya sekejap. Sama halnya seperti pelangi. Ataupun kupu kupu yang telah nyaman dengan rumahnya namun harus pergi. Begitu jawabnya
Sejak hari itu, aku tau betapa berharganya diriku dalam hidupnya.
Bahkan dia membenci waktu. Waktu dapat membunuh kebersamaan kita, katanya.
Ia juga tak suka jarak. Jarak hanya membuat ribuan rindu terbelenggu.
Jangan takut.
Aku bukan senjamu yang indah namun sekejap.
Bukan pelangi yang memberi warna namun hanya sementara, atau pun kupu kupu yang mampu terbang bebas untuk meninggalkan kehidupan sebelumnya.
Aku tetap aku.
Cintamu. Yang tak mampu menjanjikan kebahagiaan namun tak akan pernah menggoreskan luka.
Jangan takut. Aku tak akan pernah kemana mana. Tak akan berjalan tanpa kamu disampingku. Tak akan berlari saat kamu tak mampu mengejar.
Komentar
Posting Komentar