Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Langit Separuh Utuh

Tadi aku ke kadai kopi, tempat yang dulunya sering kita datangi bersama. Aku tidak sendiri, aku bersama teman temanku yang tentunya sudah kamu kenal semua. Kami sibuk tertawa bersama. Sampai ketika pandanganku tertuju pada seorang laki laki bersama tiga orang temannya. Laki laki itu, kamu. Rasanya asing. Padahal kita pernah jadi satu. Tapi sekarang angka satu yang pernah kokoh itu, terbelah menjadi kan ku separuh garis yang tak pernah bisa utuh. Kau pun melihatku ketika aku akan pulang. Kau juga tersenyum, dan tentu saja dengan senyuman yang sama. Bila diartikan, "Pulanglah, aku sudah baik tanpamu".

Puisi tiga pagi

Pada akhirnya itu semua cuma kata kata. Pada akhirnya janjimu juga cuma kata kata. Dulu aku sempat mengira bahwa kamu adalah cerita yang berbeda. Aku kira cerita ini akan terus bersambung. Aku kira cuma waktu yang bisa mengakhiri cerita ini. Tapi perkiraan ku salah, Bodoh sekali aku pernah berfikir seperti itu. Karena cerita ini cuma sebatas kata-kata. Tapi mengapa terdengar begitu indah dari mulutmu? Mengapa kamu tidak membuat kalimat itu jadi berarti? Tentu saja, Karena kamu cuma bicara, dan aku salah mengartikannya.